SEPAK TERJANG - Terorisme dimulai dari exclusivisme, merasa alirannya lebih benar dan menyalahkan ajaran yang di anut orang lain.
Publik dikacaukan lagi oleh teroris yang melakukan aksi teror bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar Bandung pada (7/12/2022).
Kantor kepolisian kerap dijadikan aksi-aksi teror dengan motif tersendiri oleh para teroris. Hal demikian membuat masyarakat menjadi was-was.
Baca Juga: Maraknya Terorisme dan Kenali Ciri-Ciri Cuci Otak. 2 Jam Jadi Teroris!
Doktrin yang kuat membuat orang-orang ini berani untuk melakukannya. Menurut Ali Imron mantan pelaku bom bali yang sudah bertaubat dan mengakui kesalahannya.
"hanya butuh waktu 2 jam untuk jadi teroris". Hal tersebut sangatlah gampang untuk mempengaruhi orang.
Melakukan aksi teror adalah puncak dari radikalisme sedangkan orang-orang yang radikalis tidak menyadari dirinya salah.
Baca Juga: DPR Sahkan Undang-undang Terbaru Meski Gugatan Terus Dilayangkan
Menurut Yenny Wahid, anak dari mantan Presiden ke-4 KH Abdurrahman Wahid. Ada gerbang menuju orang untuk menjadi radikal.
Orang-orang yang intoleran biasanya tidak menyadari bahwa dirinya Intoleran karena menganggap apa yang dilakukannya adalah benar.
Terkadang yang merasa paling bertoleransi pun tidak toleransi. Anak-anak muda pun menjadi target dari doktrin-doktrin ini dengan bungkus agama.
Baca Juga: Fenomena Iklan Minta Sumbangan dan Menjual Agama Ramai di Facebook!
Membully di social media, banyaknya berita hoax membuat ambang batasnya semakin kecil.
Orang-orang menjadi tidak masalah jika terjadi kekerasan fisik terhadap kelompok minoritas dan ini yang ingin kita cegah, ucap Yenny Wahid.
Artikel Terkait
Fenomena Iklan Minta Sumbangan dan Menjual Agama Ramai di Facebook!
Reog Cemandi, Seni Yang Hampir Tenggelam Karena Anak Muda Lebih Bangga Produk Luar!
6 Soft Skills Yang Dapat Kamu Pelajari Gratis di Internet Agar Mudah Dapat Pekerjaan!
Gen Z Kalo Gak Gampang Capek Ya Ngantukan, Fakta Gen Z! Kamu Yang Mana?
DPR Sahkan Undang-undang Terbaru Meski Gugatan Terus Dilayangkan